Pages

Saturday, December 17, 2011

Apa yang terjadi di sana?

Untuk minggu tanggal 18 Desember 2011

(Luk 1:26-38)

Salam damai saudara/i yang terkasih, para pendengar saya yang tercinta, semoga kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa bersama kita semua. Saya berharap bahwa anda semua senantiasa dalam lindungan Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat memasuki minggu adven keempat ini. Semoga hati kita semakin berkobar dalam menantikan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Dan selamat bergabung kembali
dalam acara mimbar agama Katolik ini, dengan saya P. Domba OFM Cap.
Sebelum kita memulai permenungan kita ini marilah kita terlebih dahulu seluruh kegitan kita kepada bimbingan Roh Kudus dengan berdoa (Tanda Salib).



Allah Bapa yang kuasa dan kekal, bukalah hati kami agar mampu menerima duta kedamaian, cahaya dunai, Sabda-Mu sendiri. Bebaskanlah kami agar dapat menyambut putera-Mu yang merupakan pemenuhan janji-Mu, ialah Yesus Al-masih. Allah Bapa kami, kami juga  bersyukur kepada-Mu atas waktu yang Engkau berikan kepada kami untuk merenungkan sabda-Mu dalam mimbar agama Katolik ini. Bantulah kami ya Tuhan dengan terang Roh kudus-Mu agar menerangi iman kami sehingga kami semakin dekat kepada-Mu dan menjadi anak-anak-Mu yang setia kepada kehendak-Mu. Semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.


Pembacaan Kitab Suci  (Luk 1:26-38)

Dikisahkan dalam Injil Luk 1:26-38 bahwa malaikat Gabriel diutus ke sebuah kota kecil di Galilea - di sebelah utara Tanah Suci - kepada Maria yang diperkenalkan dalam Injil sebagai "perawan yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud". Setelah mengucapkan salam damai, malaikat Gabriel memberitakan bahwa seorang anak lelaki akan lahir dari Maria, dan hendaknya Maria menamai anak laki-laki itu Yesus. Ia akan menjadi besar dan dinamakan Anak Allah Yang Maha Tinggi dan akan dikaruniai kekuasaan tanpa akhir. Bagaimana ini mungkin, ia kan belum bersuami? Tak ada yang mustahil bagi Allah, Gabriel menjelaskan, Elisabet yang sudah lanjut usia pun kini sudah enam bulan mengandung. Yang terjadi sekarang lebih besar. Anak yang akan dilahirkan Maria itu akan disebut kudus, Anak Allah, karena Maria akan dinaungi kuasa Allah dan Roh Kudus akan turun ke atas dirinya.

SAAT-SAAT YANG MENENTUKAN
       Saudara-saudari yang terkasih, dalam bulan yang keenam setelah berita kelahiran Yohanes, Allah menyuruh Gabriel sekali lagi datang ke dunia.
Kali ini untuk menemui maria yang adalah seorang perawan dan sekarang sedang dalam masa tunangan dengan Yusuf. Maria disapa dengan salam yang tidak biasa yakni bersukacitalah dan dengan sebutan yang istimewa yakni hai engkau yang dikaruniai. Salam dan sebuatan yang istimewa ini diberikan kepada Maria bukan karena dia telah melakukan sesuatu tetapi karena dia mendapat sesuatu. Allah telah berkenan memilih dia untuk tugas perutusan.
Marilah sejenak berhenti pada ay. 27 sebelum mendengarkan jawaban Maria nanti. Dapat kita rasa-rasakan, inilah saat-saat yang paling menegangkan dalam seluruh peristiwa itu. Memang kita tahu apa jawaban Maria. Juga orang dulu sudah tahu. Ia mengucapkan kesediaannya dengan tulus (Luk 1:38 "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."). Tapi marilah bayangkan, apa yang bisa terjadi seandainya malaikat Gabriel datang ke pada orang lain? Atau, bagaimana seandainya jawaban Maria bukan seperti itu? Tentu kelanjutan kisah ini amat berbeda. Seluruh warta Injili yang kita kenal sekarang sebenarnya berawal sebagai kelanjutan kisah ini. Bahkan sejarah kemanusiaan setelah itu akan amat berbeda. Memang semua "andaikata" di atas itu tidak ada dasarnya samasekali. Tetapi cara itu membantu untuk menyadari bahwa yang terjadi di Nazaret dua ribu tahun silam itu bukan perkara yang biasa-biasa saja. Dari saat itu kemanusiaan mengambil arah baru sampai ke zaman kita sekarang ini. Juga Yang Ilahi masuk ke dalam kemanusiaan dan belajar merasakan apa itu menderita, apa itu bergembira, apa itu bergaul dengan orang lain, apa itu "dulu", "kini" dan "nanti", pendek kata, bisa menyelami bagaimana hidup sebagai manusia yang katanya semula diciptakan-Nya sebagai gambar dan rupaNya.
Kalau gambar ini belum sepenuhnya cocok, kini Ia boleh mencoba memperbaikinya sendiri dan bukan asal menuntut. Dan semua ini karena seorang gadis di Nazaret itu? Mari kita lihat dari dekat siapa Maria
dalam kisah Lukas ini.

MARIA
Mengapa Lukas menyebutkan dengan lengkap bahwa malaikat Gabriel datang kepada "seorang perawan yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria." (ay. 27)? Boleh jadi ia merasa perlu menampilkan profil Maria sebagai tunangan Yusuf, orang keturunan Daud. Dengan demikian bagi pembaca zaman dulu jelas bahwa berkat kedua orang itulah nanti Yesus menjadi keturunan Daud dan dengan demikian memang berhak mendapat kepenuhan janji Tuhan kepada nenek moyang dahulu. Hal ini akan ditegaskan kembali dalam silsilah Yesus, lihat Luk 3:23-38, khususnya ay. 31. Dengan menyebut Maria dalam kedudukan ini, Lukas ingin mengajak pembaca melihat bahwa Gabriel memang diutus mendatangi seorang yang memungkinkan Yesus nanti lahir dalam garis keturunan Daud. Ini yang pokok.
Maria kemudian berkata, bagaimana mungkin ini terjadi, karena ia "belum bersuami" (ay. 34). Tidak usah kita sangkal bahwa waktu itu Maria memang masih berpikir dalam ukuran-ukuran yang tidak dipakai
Gabriel, atau lebih tepat, oleh Dia yang mengutusnya. Dan Gabriel pun akan meluruskan pemikiran Maria. Keterbukaan Maria untuk menerima penjelasan, itulah yang menjadi kekuatannya. Bukan kesediaan buta
mengatakan aku ini cuma hamba dan menurut saja. Bila hanya itu maka pernyataan dalam ay. 38 tidak akan bertahan lama. Tak bakal Maria berani menyimpan dalam hati kata-kata Simeon (Luk 2:35) nanti mengenai pedang yang akan menembus dirinya sendiri ("jiwamu") sendiri "supaya nyata pikiran hati orang banyak." Maksudnya, Maria akan memperoleh pemahaman batin yang mendalam - bagai ditembus pedang - juga dengan rasa nyeri dan dengan demikian bisa memahami pula pemikiran orang banyak. Tentunya bukan untuk asal mengetahui, melainkan membantu sebisanya. Selanjutnya, bila kesediaan Maria itu hanya sebatas antusiasme sesaat saja, ia takkan dapat menimbang-nimbang terus apa maksud kata-kata Yesus kecil yang diketemukan kembali di Bait Allah (Luk 2:51). Di situ Yesus berkata, "...bukankah ia harus berada dalam rumah Bapaku?", maksudnya, memikirkan urusan Allah yang semakin bisa dialami sebagai Bapa itu. Memang arti kata-kata itu masih gelap.
Tetapi Maria tetap menyimpannya dalam hati, memikir-mikirkan, tidak mendiamkannya begitu saja. Jawaban dalam Luk 1:38 itu dalam bahasa sekarang akan disebut komitmen terhadap Allah. Ikut mengusahakan agar yang dikerjakanNya bisa berhasil. Dan dalam pandangan penginjil, ini dijalankannya dengan menerima kehadiran Roh Kudus di dalam dirinya.
Kehadiran itu nanti mengambil ujud sebagai anak yang namanya sudah diberikan dari atas, seperti dikatakan Gabriel (ay. 31), yakni Yesus, harfiahnya "Tuhan itu jaya", pertanda ia menjadi penyelamat.

KEJUTAN
Saudara-saudari yang terkasih, siapa yang tidak terkejut bila tiba-tiba didatangi malaikat? Dan bukan sembarang malaikat, melainkan Gabriel - pembawa berita ilahi yang namanya saja sudah menggetarkan:
"Allah itu Perkasa". Peristiwa itu terjadi di Bait Allah, tempat yang paling wajar bagi malaikat menampakkan diri dan menyampaikan berita dari atas sana. Walau demikian  toh pengalaman ini mengejutkan bagi Zakaria. Lebih lanjut seperti diceritakan Lukas, Zakharia "... terkejut dan menjadi takut" (Luk 1:12). Bagaimana dengan Maria? Ia juga terkejut. Lukas mencatat bahwa setelah mendengar salam damai dari Gabriel, "Maria terkejut ... , lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu." Tidak sama dengan Zakharia, yang ketika terkejut malah melingkar ketakutan dan hanya melihat kesulitan belaka. Kali ini Gabriel berhadapan dengan seorang gadis yang meskipun terguncang batinnya tetap berpijak di bumi dengan dua kaki. Ia berani bertanya pada diri sendiri, memikirkan apa gerangan yang hendak disampaikan
malaikat Allah Perkasa - Gabriel - yang menggetarkan itu? Dan kita patut berterima kasih kepada Lukas yang menjajarkan dua reaksi yang berbeda itu dalam bentuk kisah dan membantu kita semakin mengerti apa yang sebetulnya terjadi. Terkejut memang bagian dari diri kita, tetapi tak usah kita biarkan menjadi rasa takut. Lebih positif bila diolah menjadi pemikiran proaktif, seperti gadis pemberani dari Nazaret itu
yang bernama Maria.
Maria mulai memikirkan dan mencari makna kata-kata sang malaikat. Sejak dari itu dia selalu berusa mengerti arti pesan itu dalam kehidupannya sekalipun tak selalu gampang jalannya bahkan ada banyak
penderitaan. Dan kemauannya memahami kedatangan Yang Ilahi kepadanya itu menjadi kekuatannya. Boleh kita bayangkan bahwa Yesus nanti akan banyak belajar dari seorang ibu seperti dia.

WARTA
Saudara-saudari yang terkasih, kepada Maria malaikat Gabriel berkata "Jangan takut...". Kata-kata ini juga pernah ditujukannya bagi Zakharia. Tapi kepadanya ditambahkan, "sebab doamu telah dikabulkan
yakni mendapat keturunan " (Luk 1:13). Tetapi kepada Maria dijelaskan, "sebab engkau beroleh anugerah di hadapan Allah." Gabriel mengajar Maria agar semakin berani hidup menurut jalan yang tak
tersangka-sangka tapi bukan asal-asalan. Dengan demikian Maria akan menemukan anugerah "yang ada di hadapan Allah", yakni pemberian yang diperhatikan Allah sendiri, yang menjadi kesayangan-Nya sendiri.
Seakan-akan belum cukup. Gabriel menambahkan bahwa wujudnya ialah anak lelaki dan yang namanya sudah ditentukan dari sana, yakni Yesus. Kini semua jadi lebih jelas. Karena berada di hadapan Allah, maka sang anugerah itu juga akan menjadi besar dan dikenal sebagai Anak Allah Yang Maha Tinggi, artinya orang amat dekat dengan-Nya. Gabriel, kendati penampakannya yang menggentarkan, tetapi dia menjadi kekuatan yang dapat membimbing di jalan kehidupan. Sejak saat itu Maria hidup menyongsong kelahiran Dia yang bakal datang dalam ujud manusia. Maria adalah "adven" yang hidup.
Uraian Lukas mengenai kedatangan Gabriel kepada Maria bisa dipakai untuk membaca kembali pengalaman hidup kita masing-masing. Kehadiran yang sering membuat terkejut itu juga dapat membuat kita makin menyadari dan mendekat kepada Yang Ilahi sendiri - tentunya bila kita mau mencari tahu dan menyelami artinya. Seperti Maria.
Saudara-saudari yang terkasih, hari minggu adven keempat ini adalah sebagai tokoh adven. Artinya, tokoh yang paling langsung terlibat dalam misteri penjelmaan Allah menjadi manusia dan penuh kemesraan
menantikan kedatangan Tuhan. Kelahiran Tuhan Yesus Sang Penyelamat diberitahukan pertama kepada Maria dan Allah telah memilih Maria menjadi ibu Tuhan. Akan tetapi, betapa pilihan ini menghadapkan Maria dengan persoalan yang luar biasa sulitnya tentang kemungkinan rencana Allah karena Maria adalah seorang perwan muda. Pertanyaan Maria dalam Lukas 1:34 –bagaiaman hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?- merupakan suatu pertanyaan besar yang amat pantas kita renungkan secara mendalam untuk menyambut misteri natal.

Saudara/I yang terkasih, para pendengar saya dimana saja pun anda berada, marilah kita mengakhiri permenungan kita ini dengan berdoa: Allah Bapa yang maha setia, dengarkanlah doa-doa kami, dan akhirilah kegelapan yang membelenggu kami. Jadikanlah kiranya dunia ini tempat kediaman-Mu yang layak demi semua saja yang mengharapkan keselamatan dari sabda-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menyertai kami dalam permenungan kami sore ini, semoga dengan permenungan ini hati
kami semakin suci untuk menyambut kedatangan-Mu. Semua ini kami mohon dengan perantaraan Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Sdr. Domba, OFM Cap.

3 comments:

  1. deluna 4d slot (demo play no deposit bonus) fun88 soikeotot fun88 soikeotot bk8 bk8 bet365 bet365 36ᐉ Online Sports Betting on Betway ᐉ Betway

    ReplyDelete
  2. Borgata Hotel Casino & Spa
    Search for Casino 나주 출장안마 & Spa in Atlantic City, 계룡 출장마사지 NJ near Borgata Hotel Casino & 서울특별 출장샵 Spa, Atlantic City, 순천 출장안마 based on 891 reviews and 143 tips. Rating: 7.7/10 · ‎71 울산광역 출장안마 reviews

    ReplyDelete
  3. Casino: Why is gambling the most dangerous of all
    A casino gambling addict mens titanium wedding bands is simply gambling septcasino the 1xbet 먹튀 most dangerous of all other people. A worrione gambler's life is not just about the outcome of an action,

    ReplyDelete